▼ Trans/Voices 藝術進駐計畫 ▲ Deden J. Bulqini|空間之間-過渡地帶與臨時狀態▼
▲ 時間|2019年06月15日(六) 12:00-17:00
▲ 地點|OCAC 打開-當代藝術工作站(台北市大同區甘州街25號)
👣 https://goo.gl/maps/3ikMV4f4EeVDdNJv8
▲ 進駐藝術家|Deden J. Bulqini(印尼萬隆)
合作移工藝術家|Tony Sarwono(印尼日惹)
▲ 共同主辦|燦爛時光東南亞主題書店
▲ 協辦單位|桃園市群眾服務協會庇護中心、OCAC 打開-當代藝術工作站
▲ 活動內容|展覽、講座及討論會
▲ 費用|免費入場
庇護中心(Shelter)是提供遭遇合約、薪資糾紛、人口販運、虐待等問題的移工暫時停留的地方,而本次活動始於進駐藝術家Deden J. Bulqini在庇護中心舉辦的工作坊。參與工作坊的「房客」們,藉由擺姿勢及畫出其他房客身體輪廓的遊戲開始,進而以顏料描繪這些同居於庇護中心的朋友們,而這也成為這個有限空間中特殊的快樂時刻。房客們將自己的身體拓印在報紙牆上,再由另一組房客進行著色,這是他們透過色彩認識及定義朋友的詮釋方式。房客們試圖透過報紙牆上的身體,重新認識彼此,而身體在此,也被轉化為從狹隘空間自我解放的媒介。
移工的身體扮演著重要的角色,他們透過身體調整其生活模式,以填補日常勞動的空間。像庇護中心房客Tony Sarwono這樣擁有特殊繪畫才華的移工(或許自台灣還有許多像他一樣的移工),需要有更多的空間來容納其創造力,讓他們的靈魂與生存精神得以表達並延續下去。
活動現場的錄像裝置為Deden J. Bulqini進駐期間對印尼移工社群所進行的觀察。另外,除了工作坊記錄,現場也將展示Deden J. Bulqini與移工Tony Sarwono及其他庇護中心房客所共同創作的作品。
▲ 關於講者|
Deden J. Bulqini,來自印尼西爪哇雙木丹(Sumedang),畢業於萬隆藝術學院Institut Seni Budaya Indonesia, Bandung舞台設計系所。2002年開始從事 #劇場、#音樂、#舞蹈與視覺藝術等,表演藝術之舞台、視覺及裝置等美術設計。大學時期就加入萬隆前衛實驗劇場「黑傘劇團」(Teater Payung Hitam)擔任美術總監,曾赴多國巡迴演出。後陸續與國內外劇場、音樂與當代藝術團體合作,如Mainteater, Teater Koma等,也曾至新加坡、馬來西亞、台灣等地駐地創作。
Deden的視覺藝術創作觸角極廣,從繪畫、動畫、攝影、燈光、舞臺美術乃至大型的建築裝置等無所不包,他總是樂於嘗試以不同混合媒材創作新的可能性。Deden曾自述,他的養分並非來自學院,他從高中起自學畫畫,後來也曾流浪超過一年時間,在印尼全島各地流浪,與不同的藝術社群學習與交換勞動,成為他日後不斷發展靈感的來源。近期他開始創作一連串的 #錄像藝術與 #地景投影裝置計畫,也開始在劇場中透過新媒體藝術,#打開劇場空間的新的可能。
*本活動為「Trans/Voice 藝術進駐計畫」系列活動,本計畫獲文化部108年東南亞人士來臺文化交流合作補助計畫指導贊助。
▼ Trans/Voice Project ▲ Deden J. Bulqini|RUANG “ANTARA DAN SEMENTARA” ▼
▲ Waktu|tgl 15 Juni 2019, Sabtu, 12:00-17:00
▲ Lokasi|Open-Contemporary Art Center (OCAC) (No.25, GANZHOU ST., DIST. DATONG, TAIPEI CITY 10346, TAIWAN)
👣 https://goo.gl/maps/3ikMV4f4EeVDdNJv8
▲ Seniman Residensi|Deden J. Bulqin (Bandung, Indonesia)
Seniman Tamu|Tony Sarwono (Yogyakarta, Indonesia)
▲ Penyelenggara|Trans/Voice Project, Brilliant Time Bookstore
▲ Kerja Bersama|SPA Shelter, Open-Contemporary Art Center (OCAC)
▲ Event|Pameran, Presentasi&Diskusi
▲ Tiket|Gratis
Tubuh bagi para pekerja/imigran memiliki peran penting yang sangat dominan setiap waktunya. Dengan tubuhnya, para pekerja akan menyesuaikan pola hidup guna dapat mengisi rutinitas profesinya. Berangkat dari sanalah workshop ini terjadi, permainan pose dan outline serta mendefinisikan teman dengan warna menjadi kegembiraan tersendiri bagi mereka di sela keberadaannya di ruang yang sangat terbatas ini. Di sinilah, shelter atau rumah penampungan/ruang sementara yang fungsinya adalah ‘persinggahan’. Para pekerja yang ditampung di shelter biasanya memiliki permasalahan seperti ketidaksesuaian dengan perjanjian kerja, upah yang yang tidak sesuai, perlakuan yang tidak baik dari seorang majikan (terdapat sengketa) hingga permasalahan dugaan korban tindak pidana perdagangan orang, penganiayaan, pelecehan, dan tindak kekerasan.
Kerja kreatif dengan melibatkan mereka sebagai pelaku untuk mencetak tubuh pada kertas koran yang akan diwarnai oleh masing-masing penghuni. Kerja kolaboratif ini dilakukan secara berpasangan maupun kelompok dengan melukis dan mewarnai sesuai tafsir masing masing sehingga warna tersebut adalah definisi atau pengenalan kepada teman baru. Mereka berusaha kembali saling ‘mengenal’ dengan tubuh tubuh baru, di shelter yang hanya bisa menampung mereka maksimal dua bulanan. Maka dari itulah, mentransformasikan tubuh sebagai media pembebasan diri dari ruang sempit.
Presentasi dari semua ini adalah penciptaan ruang instalatif dari sebagian kecil kehidupan dan ekspresi pekerja migran Indonesia di shelter , yang di tampilkan dengan media dokumentasi workshop dan Video.
▲ Tentang Deden J. Bulqin|
Deden Bulqini lahir di Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Menyelesaikan pendidikan Seni Rupa dengan spesialisasi Tata Panggung di STSI (sekarang ISBI) Bandung. Menggeluti dunia panggung pertunjukan (teater, musik, tari, serta kolaborasi) dan seni rupa sejak tahun 2002 mencakup tata panggung, new media art dan seni instalasi. Pernah bekerjasama dengan berbagai kelompok teater, musik, seni rupa di dalam dan luar negeri serta mengikuti berbagai festival internasional.
*Trans/Voice Project dan acara ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan (Minitry of Culture) Taiwan.
▼Trans/Voice Project ▲ Deden J. Bulqini|SPACE: IN-BETWEEN AND TEMPORALITY▼
▲ Time|12:00-17:00, SAT, JUN 15 2019
▲ Location|Open-Contemporary Art Center (OCAC) (No.25, GANZHOU ST., DIST. DATONG, TAIPEI CITY 10346, TAIWAN)
👣 https://goo.gl/maps/3ikMV4f4EeVDdNJv8
▲ Artist|Deden J. Bulqin (Bandung, Indonesia)
Guest Artist|Tony Sarwono (Yogyakarta, Indonesia)
▲ Co-organizer|Brilliant Time Bookstore
▲ Work Together with|SPA Shelter, Open-Contemporary Art Center (OCAC)
▲ Admission|Free
Shelter is a temporary stop/space for migrant workers who have encountered difficulties like problems of contract, recruitment, human trafficking, physical and mental violence, etc. This event began with a workshop hosted by Deden J. Bulqini in the shelter. “Lodgers” who participated in the workshop started from playing games of posturing and drawing the outlines of bodies of the others, and then painted. It somehow became a special moment of joyfulness in this limited space. The participants had their own body printed on the newspaper wall which was colored afterwards by another group of lodgers. This is their interpretation and the way they got acquainted with and define their friends by coloring. They tried to re-recognize each other through the body on the newspaper wall, and meanwhile the body was transformed into a medium of self-liberation from a narrow and limited space.
Body of migrants plays an important role in adjusting their own lifestyles to fill the spaces between daily routines. Migrant workers like Tony Sarwono, who have special painting talents (perhaps there are many like him here in Taiwan), need more space to embrace their creativity, so that their mind and survival spirit can be expressed and last long.
In the exhibition, the video works are Bulqini’s observation in several Indonesian migrants’ communities during his residency in Taiwan. Besides, Bulqini will also present painting works that he collaborated with Tony Sarwono and other lodgers in the shelter.
▲ About Deden J. Bulqin|
Deden J. Bulqini was born in Sumedang, West Java, Indonesia. He completed Fine Arts education in ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia), Bandung. Since 2002, he’s stepped into the world of stage of performing art like theatre, music, dance as stage, new media and installation designer. He also has worked with various local and foreign theatres, music, visual arts groups and participated in lots of international festivals as well.
*Trans/Voice Project and this event are supported by Ministry of Culture.